twitter
    Find out what I'm doing, Follow Me :)

Followers

July 13, 2011

....disini....


Aku rindu zaman ketika halaqoh adalah keperluan
bukan sekedar sambilan apalagi hiburan

Aku rindu zaman ketika mambina adalah kewajiban 
bukan pilihan apalagi beban dan paksaan

Aku rindu zaman ketika dauroh menjadi kebiasaan
bukan sekedar pelangkap pengisi program yang dipaksakan

Aku rindu zaman ketika tsiqoh menjadi kekuatan,
 bukan keraguan apalagi kecurigaan

Aku rindu zaman ketika tarbiyah adalah pengorbanan
bukan tuntutan, hujatan dan obyekan….

Aku rindu zaman ketika nasihat menjadi kesenangan
 bukan su’udzon atau menjatuhkan

Aku rindu zaman ketika kita semua 
memberikan segalanya untuk da’wah ini

Aku Rindu zaman ketika nasyid ghuroba
 manjadi lagu kebangsaan

Aku rindu zaman ketika hadir liqo adalah kerinduan 
dan terlambat adalah kelalaian

Aku rindu zaman ketika malam gerimis 
pergi ke puncak mengisi dauroh 
dengan ongkos yang cukup2
dan peta tak jelas

Aku rindu zaman ketika seorang ikhwah (akhawat) 
benar-benar berjalan kaki 2 jam 
di malam buta sepulang tabligh da’wah di desa sebelah …

Aku rindu zaman ketika pergi liqo 
selalu membawa infaq, alat tulis, buku catatan 
dan qur’an terjemah ditambah sedikit hafalan

Aku rindu zaman ketika binaan menangis 
karena tak bisa hadir di liqo

Aku rindu zaman ketika tengah malam pintu diketuk 
untuk mendapat berita kumpul di subuh harinya

Aku rindu zaman ketika seorang ikhwah 
berangkat liqo dengan wang belanja esok hari untuk keluarganya

Aku rindu zaman ketika seorang murobbi 
sakit dan harus dirawat, 
para binaan patungan mengumpulkan dana apa adanya

Aku rindu zaman itu

Ya Rabb …
Jangan Kau buang kenikmatan berda’wah dari hati-hati kami

Ya Rabb …
Berikanlah kami keistiqomahan di jalan da’wah ini … 

 DIPETIK : KH Rahmat (Sang Murobbi) 
Allah, izinkan ku membawa izzah nya dimana jalan mana ku berada...
.... hanya Kau yang tahu apa yang terbaik buatku
..... lapangkan lah dada ini seperti mana  ku cuba melapangkan urusan hambaMu
..  tenangkan lah hati ini saat aku berusaha menenangkan mereka yang disampingku
... sabarkan aku sebagaimana aku cuba untuk memahami semua ini...
moga kau beri aku kekuatan saat kegoncangan dan keredaan...

muthabaah jdkan amalan dan suasana
... hati itu bawalah kepada Yang Esa... 

serah lah ! sabar lah! sedar lah! 

3 comments:

  1. ya Allah saya benar2 tersentuh...
    benar2 menginginkan saat2 itu
    mohon saya sempat merasa kembali
    detik-detik itu
    awak saya saya nak share dgan sahabt2 laur san ..
    moga kita sama2 berusaha utk kembali ke zaman itu..

    ReplyDelete
  2. salam ukhti.
    InshaAllah di mana pun berada bawalah 'izzah itu.
    jangan lupa jaga mutaba'ah, sekalipun tiada yang mengingatkan.jadi ingatlah sendiri, huhu.

    selamat berjalan ukhti.

    ReplyDelete
  3. aku.hamba.abdi : kita kejar waktu tu. tumbuhkan kembali! rentap! a~miin..

    adeq : anti kena ingatkan ana!

    sekarang nhe kena lari dah. huhu.

    ReplyDelete

July 13, 2011

....disini....


Aku rindu zaman ketika halaqoh adalah keperluan
bukan sekedar sambilan apalagi hiburan

Aku rindu zaman ketika mambina adalah kewajiban 
bukan pilihan apalagi beban dan paksaan

Aku rindu zaman ketika dauroh menjadi kebiasaan
bukan sekedar pelangkap pengisi program yang dipaksakan

Aku rindu zaman ketika tsiqoh menjadi kekuatan,
 bukan keraguan apalagi kecurigaan

Aku rindu zaman ketika tarbiyah adalah pengorbanan
bukan tuntutan, hujatan dan obyekan….

Aku rindu zaman ketika nasihat menjadi kesenangan
 bukan su’udzon atau menjatuhkan

Aku rindu zaman ketika kita semua 
memberikan segalanya untuk da’wah ini

Aku Rindu zaman ketika nasyid ghuroba
 manjadi lagu kebangsaan

Aku rindu zaman ketika hadir liqo adalah kerinduan 
dan terlambat adalah kelalaian

Aku rindu zaman ketika malam gerimis 
pergi ke puncak mengisi dauroh 
dengan ongkos yang cukup2
dan peta tak jelas

Aku rindu zaman ketika seorang ikhwah (akhawat) 
benar-benar berjalan kaki 2 jam 
di malam buta sepulang tabligh da’wah di desa sebelah …

Aku rindu zaman ketika pergi liqo 
selalu membawa infaq, alat tulis, buku catatan 
dan qur’an terjemah ditambah sedikit hafalan

Aku rindu zaman ketika binaan menangis 
karena tak bisa hadir di liqo

Aku rindu zaman ketika tengah malam pintu diketuk 
untuk mendapat berita kumpul di subuh harinya

Aku rindu zaman ketika seorang ikhwah 
berangkat liqo dengan wang belanja esok hari untuk keluarganya

Aku rindu zaman ketika seorang murobbi 
sakit dan harus dirawat, 
para binaan patungan mengumpulkan dana apa adanya

Aku rindu zaman itu

Ya Rabb …
Jangan Kau buang kenikmatan berda’wah dari hati-hati kami

Ya Rabb …
Berikanlah kami keistiqomahan di jalan da’wah ini … 

 DIPETIK : KH Rahmat (Sang Murobbi) 
Allah, izinkan ku membawa izzah nya dimana jalan mana ku berada...
.... hanya Kau yang tahu apa yang terbaik buatku
..... lapangkan lah dada ini seperti mana  ku cuba melapangkan urusan hambaMu
..  tenangkan lah hati ini saat aku berusaha menenangkan mereka yang disampingku
... sabarkan aku sebagaimana aku cuba untuk memahami semua ini...
moga kau beri aku kekuatan saat kegoncangan dan keredaan...

muthabaah jdkan amalan dan suasana
... hati itu bawalah kepada Yang Esa... 

serah lah ! sabar lah! sedar lah! 

3 comments:

  1. ya Allah saya benar2 tersentuh...
    benar2 menginginkan saat2 itu
    mohon saya sempat merasa kembali
    detik-detik itu
    awak saya saya nak share dgan sahabt2 laur san ..
    moga kita sama2 berusaha utk kembali ke zaman itu..

    ReplyDelete
  2. salam ukhti.
    InshaAllah di mana pun berada bawalah 'izzah itu.
    jangan lupa jaga mutaba'ah, sekalipun tiada yang mengingatkan.jadi ingatlah sendiri, huhu.

    selamat berjalan ukhti.

    ReplyDelete
  3. aku.hamba.abdi : kita kejar waktu tu. tumbuhkan kembali! rentap! a~miin..

    adeq : anti kena ingatkan ana!

    sekarang nhe kena lari dah. huhu.

    ReplyDelete